PAKEM adalah sebuah strategi pendekatan introduksional yang
memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan
ketrampilan, sikap dan pemahaman kegiatan dengan penekanan belajar sambail
bekerja secara mandiri. PAKEM merupakan akronim dari pembelajaran aktif,
kreatif dan menyenangkan.
Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran, guru
harus menciptakan suasana menyenangkan yang mendukung siswa untuk lebih aktif
bertanya, mempertanyakan pelajaran, dan mengemukakan gagasan, serta berkreasi
sesuai dengan hasil belajarnya. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan
kegiatan belajar yang beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan
siswa. Efektif berarti proses pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa.
Menyenangkan maksudnya adalah membuat suasana belajar mengajar yang
menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar
dan waktu perhatian anak pada pelajaran menjadi tinggi.
Menurut Sriudin, awal mula istilah
PAKEM dikembangkan dari AJEL (Active
Joyfull and Efective Learning). Untuk pertama kali di Indonesia, pada tahun
1999 disebut PEAM (Pembelajaran Efektif, Aktif dan Menyenangkan). Seiring
dengan perkembangan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), pada tahun 2002 istilah
PEAM diganti menjadi PAKEM, yaitu kependekan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan. Namun demikian, jika dicermati dalam modul-modul PAKEM,
landasan teori yang digunakan di dalamnya pada hakikatnya adalah mengambil
teori-teori tentang active learning
atau pembelajaran aktif.
PAKEM belum layak disebut pendekatan
pembelajaran, karena belum ada teori atau literatur yang mendasarinya, tetapi
sebuah istilah yang mengintegrasikan dan mengkompilasikan sejumlah pendekatan
pembelajaran yang bertujuan menstimulasi guru untuk dapat merancang
pembelajaran yang kreatif inovatif. Ketiadaan dasar teori inilah, membuat
istilah PAKEM kemudian dapat diubah-ubah dan dimodifikasi menjadi PAIKEM
(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan). Khusus untuk
Nanggore Aceh Darusslam dimodifikasi lagi dengan nama PAIKEMIS (Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, dan Islami).
Suasana belajar mengajar yang
menyenangkan dapat memusatkan perhatian siswa secara penuh pada belajar
sehingga waktu curah perhatiannya (time on task) tinggi. Menurut hasil
penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar, seperti
disimpulkan oleh Dimas (dalam Qomaruddin, 2005) bahwa memetik senar kegembiraan
pada anak akan memunculkan keriangan dan vitalitas dalam jiwanya. Hal itu juga
akan menjadikan si anak selalu siap untuk menerima perintah, peringatan, atau
bimbingan apapun. Menabur kegembiraan dan keceriaan pada anak akan membuatnya
mampu mengaktualisasikan kemampuannya dalam bentuk yang sempurna.
Di bawah ini beberapa prinsip yang dimiliki pendidikan aktif
dan kreatif dan menyenangkan. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1)
Mengalami
2) Interaksi
3) Komunikasi
4) Refleksi
Keempat prinsip ini membuat PAKEM berjalan pada kerangka
dasar yang telah dirumuskan sebelumnya, yaitu membentuk pembelajaran yang
berkualitas dan mampu menghasilkan kader-kader muda yang berkreasi demi
bangkitnya potensi bangsa.
Strategi PAKEM ini masuk
dalam pengembangan strategi active learning, banyak persamaan yang mendasari
antara kedua strategi tersebut. Menurut T. Taslimuharom, proses strategi PAKEM
dapat dikatakan active learning jika
mengandung komitmen, tanggung jawab dan motivasi dalam proses pembelajarannya.
Ketiga eleman ini merupakan alat untuk pembentukan karakter peserta didik.
1. Komitmen (keterlekatan pada tugas)
2.Tanggung jawab (responsibility)
3.Motivasi
Komentar
Posting Komentar